laman situs maya gambar seni furry Furaffinity ban fan art yang gunakan AI!

Selasa, 8 November 2022, 16:13 - 2 Menit, 6 Detik Membaca

laman situs maya gambar seni furry Furaffinity  ban fan art yang gunakan AI!

KUTUBUKUKARTUN-Masih ingatkah anda dengan Kim jung gi?, Seorang mastero illustrator dunia ini sebelumnya meninggal pada oktober lalu, karya artistiknya menjadi inspirasi para illustrator yang sempat mengunjungi indonesia pertama kali pada acara Popcon asia 2016 lalu ini, sepertinya bukannya menjadi penerus dan inspirasi para seniman gambar di dunia tetapi warisannya harus berurusan dengan perkembangan teknologi di jaman sekarang yang mengandalkan AI.

Alat seni AI membuat saya memikirkan sebuah istilah: akselerasi penjajaran berurutan. Alat AI dimulai dengan menggores jutaan gambar yang sudah jadi dari internet. Itu adalah perangkat pembelajaran untuk digabungkan dan diinterpolasi. ‘Prompt’ dan Generate’ dengan kata-kata kunci (rumput hijau, bangunan tua), dan Anda mendapatkan perkiraan dari semua yang cocok. Orang bisa menyebut ini sebagai bentuk seniman curang, karena orang tidak suka menggores sumber yang sudah jadi tanpa izin. Tapi setelah mereka gabungkan, hasilnya tidak ada yang pernah ada. Itu melakukan apa yang dilakukan seniman mana pun untuk belajar dari referensi, tetapi dengan cara industri grosir yang tidak dibayangkan oleh sistem properti kreatif saat ini. Kolase adalah metode menggunakan gambar yang sudah jadi. 100 tahun yang lalu, Sketsa menggambar Dada dan surealis mulai memotong gambar dari media cetak dan menyandingkannya untuk rasa ironi. Seni konseptual berasal dari “barang jadi” dari benda-benda yang dibuat secara industri tetapi dikontekstualisasikan kembali. Tiba-tiba, rendering seni kurang penting daripada ide.

Pada Bulan lalu Getty Images mulai melakukan pelarangan untuk mengban gambar gambar yang menggunakan software AI dari Dall-E, Craiyon, Stability.ai dan masih banyak lagi menyebar ke beberapa seperti Deviantart sampai Furaffinity. hal ini terlihat dari update dari kebijakan laman situs. Kebijakan yang di lakukan Furaffinity adalah langkah yang tepat agar tidak seperti Danbooru yang di caci maki sama artist karena menggunakan AI di dalamnya.

Jika seni AI hanya untuk salinan turunan, tidak akan ada lagi yang bisa dikatakan; tetapi mengontekstualisasikan ulang juga merupakan keterampilan, dan mempercepatnya sangat kuat bagi seorang seniman. Walaupun hanya bersifat sementara sambil ada kabar terbaru, pihak akan kembali menambahkan fitur AI kembali, tapi bukan untuk kecurangan tetapi untuk mengscan atau menyiapkan semacam bot agar adanya fan art yang di kerjakan dengan AI tidak terulang kembali.

Ai tidak hanya di cap sebagai buruk seperti memanfaatkan gambar terkenal sebagai berita hoax, ada yang menguntungkannya sebagai riset seni dan hal baik, bahkan ada yang membuat film animasi menggunakan AI seperti The Adventures of Panda Warrior dan The Little Panda Fighter yang bukan bertujuan sebagai film animasi komersil yang walaupun tidak harus mengutamakan konsisten dalam berkarya.

Saat ini Commish gambar seni dengan harga paling tinggi masih di pegang gambar furry dan Dengan kebijakan yang di lakukan Furaffinity, bisa menciptakan agar harga pasar gambar seni furry tidak turun dan kembali naik sejak adanya program tools pencari Ai ini.

Sumber: Vice

Martini Tini

Martini Tini

Hanya orang yang masih betah sama yang dia buat dan suka

Artikel Terkait