Nickelodeon Indonesia rilis animasi pendek Singapura The Magical Mamashop

Kamis, 3 Maret 2022, 16:16 - 1 Menit, 18 Detik Membaca

Nickelodeon Indonesia rilis animasi pendek Singapura The Magical Mamashop

KUTUBUKUKARTUN – Nickelodeon meluncurkan animasi pendek berjudul The Magical Mamashop di kanal resmi mereka.

Animasi pendek berdurasi 4 menit asal Singapura ini menceritakan seorang gadis bernama Choky, bersama dengan 2 temannya yang bernama Rogi dan Jin, dimana mereka bertiga berkunjung ke sebuah toko pernak-pernik bernama Mamashop. Toko tersebut bukanlah toko biasa, toko tersebut memiliki keajaiban didalamnya.

Choky dan Rogi termasuk yang paling gembira ketika masuk ke toko pernak-pernik ini, meski Jin sudah mengingatkan mereka untuk tidak menyentuh barang tanpa izin. Namun, Choky sangat senang sekali menemukan beberapa barang di toko ini.

Hingga di toko tersebut Choky bertemu dengan sang kurcaci bernama Kapten Hopper bersama dengan anak-anak buahnya. Karena Choky menaik-naiki etalase demi menangkap Kapten Hopper, etalase tersebut roboh dan membuat Kapten Hopper dan anak-anak buah kurcaci lainnya, marah pada Choky, Jin dan Rogi.

Namun ditengah persitegangan itu seekor Kucing datang untuk menenangkannya. Sang Kucing yang merupakan pemilik toko ini baik hati dan ia kaget karena melihat toko miliknya berantakan. Choky, Jin dan Rogi berjanji pada Kucing untuk membereskannya besok karena ada mereka janji makan malam.

Animasi pendek ini mengajarkan pada kita agar dapat menebus kesalahan yang kita perbuat sendiri. Juga agar kita tidak terlalu bergembira berlebihan ketika melihat sesuatu yang kita gunakan. Kita dapat belajar dari seekor Kucing yang mengapresiasi kejujuran Choky, Jin dan Rogi dimana mereka mengakui kesalahan mereka karena telah menghancurkan sebuah toko.

Animasi pendek ini dibuat oleh Nanyang Polytechnic School of Design and Media Animation, dan dibuat oleh Ho Xin En, untuk Nickelodeon Productions. Dan di sulih suarakan ke dalam bahasa indonesia dengan dubber indonesia seperti Dimas setiaji, Hardi Dian anto dan Mirna hayati.

Artikel Terkait